Menu
Sudah sekitar tiga bulan saya menggunakan aplikasi bernama GrabTaxi di iPhone saya. Selama menggunakan aplikasi pemesan taksi ini saya lebih merasakan manfaat dibandingkan dengan pemesanan konvensional menggunakan operator via telepon maupun aplikasi yang disediakan masing-masing perusahaan taksi. Kelebihan dari GrabTaxi ini di antaranya:
1. Tidak ada minimal pembayaran Pesan taksi melalui GrabTaxi tidak dikenai minimal ongkos, jadi apa yang tertera di argo itulah yang kita bayar, meskipun jarak dekat misalnya hanya Rp15.000 ya sebesar itulah yang kita bayarkan. Bahkan bila sedang ada promosi diskon, tarif tersebut masih bisa dikurangi. 2. Bisa pesan dari mana saja Dengan GrabTaxi kita bisa pesan taksi dari lokasi di mana saja, tidak harus di rumah atau kantor dengan alamat yang jelas seperti yang disyaratkan oleh operator via telepon perusahaan taksi. Misalnya kita bisa pesan taksi ketika sedang berada di depan minimarket atau di depan toko A, Taksi akan mengetahui lokasi kita dan jaraknya menggunakan peta atau GPS yang ada di smartphone milik sopir taksi. 3. Aman dan Ramah Taksi yang terdaftar di GrabTaxi umumnya telah terpilih dan melalui uji masuk oleh pengembang aplikasi. Yang saya alami rata-rata mereka sopan dan ramah. Nomor kendaraan taksi, nama pengemudi dan nomor handphonenya tercatat semua di aplikasi di hp kita sehingga jika terjadi apa-apa dengan mudah kita bisa menghubunginya atau melaporkan ke GrabTaxi. 4. Relatif Cepat Pemesanan taksi via GrabTaxi ini bisa dilakukan dengan cepat, waktu tunggu yang saya alami berkisar antara 5 menit hingga 15 menit, kecuali memang sedang tidak tersedia. Pemesanan ini bisa cepat karena taksi yang terdaftar di GrabTaxi dari berbagai armada, bisa Bluebird, Express, maupun TransCab yang sopirnya sudah tercatat. Sebelum melakukan pemesanan kita bisa melihat apakah ada taksi berada di sekitar area kita, berapa banyak dan seberapa jauh jaraknya sehingga kita bisa memperkirakan. 5. Ada Promo Diskon dan Hadiah Selama beberapa bulan ini diberlakukan promosi diskon, sebelumnya Rp15 ribu dan kini hingga Februari 2015 berlaku diskon Rp20 ribu untuk semua perjalanan. Ada kejadian lucu yang saya alami. Biasanya saya naik ojeg kalau pulang malam dari stasiun kereta api dekat rumah dengan ongkos sekitar Rp10ribu hingga Rp15 ribu tergantung tawar menawar. Sejak ada GrabTaxi beberapa kali saya menggunakan taksi jika melihat ada taksi dg GrabTaxi di sekitar stasiun. Ongkos taksi sampai rumah juga sekitar Rp15 ribu tapi kalau sedang ada diskon berarti bisa gratis, namun karena tidak tega saya biasanya memberi Rp5 ribu dan sopir taksinya pun sudah berterima kasih karena sebetulnya sopir taksi yang terdaftar di GrabTaxi ini sudah mendapatkan tambahan fee dari GrabTaxi Rp35 ribu saat ada diskon Rp15 ribu dan Rp45 ribu saat ada diskon Rp20 ribu, begitu seperti yang saya dengar dari salah seorang pengemudi taksi, Sopir taksi juga akan mendapat tambahan fee bila ia memberi referensi ke penumpang yang belum instal aplikasi di ponsel mereka. Besarnya fee referensi ini kalau tidak salah Rp20 ribu per penumpang yang mengunduh aplikasi. Lumayan kan? Saya pernah mendengar cerita sopir GrabTaxi yang dari referensi ini saja dia mendapatkan Rp1-2 juta per minggu. Wow... Sayangnya, saat ini aplikasi ini baru terbatas untuk pengguna di Jakarta dan sekitarnya. Aplikasi ini tersedia untuk pengguna ponsel berbasis iOS (iPhone), Android, Windows Phone dan BlackBerry.
0 Comments
Sudah sekitar seminggu saya mendaftar dan menggunakan medsos baru bernama tsu. Medsos ini buatan sebuah perusahaan AS yang diluncurkan pertama kali sekitar Oktober 2014 lalu. Dalam waktu sebulan tsu sudah mampu menjaring sebanyak 1 juta pengguna, seperti yang dikutip ZDNet. Salah satu yang membuat tsu ini menarik dibandingkan medsos lain kemungkinan adalah tsu akan membayar dengan sistem royalty semua postingan kita, baik berupa status, foto atau video yang tentu saja berdasarkan traffic di “Diary” kita. Tsu menyebut newsfeed atau Wall kita dengan Diary.
Seperti yang dinyatakan di website-nya, Tsu akan memberikan 90% pendapatan dari iklan kepada pengguna, sedangkan 10% digunakan untuk mengelola platform tersebut. Setiap pengguna yang membuat konten yang diramaikan oleh iklan akan mendapatkan 50% dari jumlah 90% tersebut dan 50% sisanya dibagikan ke Network. Saat menggunakan tsu ini saya sebetulnya hanya ingin mencoba dan melihat bagaimana sistem ini berjalan. Setelah saya invite, add, dan follow teman-teman lalu posting status, foto dan link-link seperti biasa saya lakukan di medsos lain, benar saja di bagian yang disebut “Bank” ada laporan bahwa saya menerima $0,04 royalty. Setiap hari nilainya terus bertambah seiring makin banyaknya Friends, Followers dan postingan. Hingga sekitar seminggu saya mendapatkan $0,44. Memang tidak terlalu besar, tapi ya lumayanlah iseng-iseng mengembangkan networking mendapatkan sesuatu. Untuk mendaftar di tsu ini harus melalui undangan teman yang sudah memiliki akun atau gunakan link: www.tsu.co/dikk21. Cara penggunaan medsos tsu ini tidak beda dengan FB atau Twitter. Di tsu ini ada Friends, Followers, dan Children. Friends dan Followers hampir sama dengan yang ada di FB, sedangkan Children adalah teman-teman yang mendaftar ke tsu melalui undangan kita. Di tsu juga terdapat informasi statistics dan analytics dari traffic setiap postingan kita seperti jumlah view, like dan comment. Saat ini belum terlalu banyak pengguna dari Indonesia, dari laporan Alexa tsu ini didominasi oleh pengguna dari Amerika Serikat, Jepang, India, Maroko dan Brazil. Peringkatnya masih 2.400-an untuk dunia, tetapi ranking ini melonjak dari 5000an saat pertama kali launching. Selamat mencoba dengan mendaftar di www.tsu.co/dikk21. Aplikasi untuk pengguna iPhone dan Android juga telah tersedia untuk memantau dan mengupdate medsos ini di HP. |
AuthorMister DeeJay Archives
June 2015
Categories |