Menu
Pada zaman internet yang serba canggih seperti sekarang kita bisa melakukan hampir apa saja dengan mudah, termasuk mendapatkan atau mendengarkan lagu, baik yang legal maupun ilegal. Banyak sekali website berbagi file (file-sharing) menyediakan fasilitas untuk mengunduh lagu yang melanggar hak cipta musisi dan penyanyi. Di situ saya merasa kasihan pada seniman musik yang telah bersusah payah mengarang dan merangkai nada hingga menghasilkan lagu-lagu indah dan karyanya dibajak begitu saja.
Jika Anda tidak ingin termasuk orang-orang yang menyuburkan pengunduhan lagu secara ilegal, ada cara yang bisa Anda lakukan yaitu dengan memasang aplikasi bernama Guvera Music di ponsel Anda. Guvera memang bukan satu-satunya aplikasi pemancar (streaming) lagu-lagu secara gratis, ada banyak aplikasi sejenis. Akan tetapi aplikasi yang ditemukan oleh Claes Loberg, Brad Christiansen, dan Darren Herft ini memiliki tampilan menarik yang layak dicoba. Pertama kali diluncurkan pada 2008 Guvera yang berbasis di Australia ini hanya menggunakan platform website dan pengguna hanya memanfaatkan fasilitas ini melalui undangan. Pada 2012 Guvera mulai mengembangkan aplikasi untuk iOS (iPhone) , Android dan Windows Phone. Untuk mengisi koleksi lagu-lagunya Guvera menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan rekaman. Setelah memasang aplikasi ini di ponsel kita, kita bisa sign up untuk menjadi anggota. Kita bisa menjadi anggota yang gratis atau berlangganan (berbayar), tentu saja anggota berbayar memiliki keleluasaan lebih seperti membuat playlist tanpa batasan lagu dan bisa didengar secara offline. Akan tetapi, dengan menjadi pelanggan gratis pun kita bisa mengakses koleksi jutaan musik tersebut tetapi secara acak dan streaming. Konsep seperti ini sepertinya akan menjadi bentuk radio saat ini. Link Guvera untuk Android Link Guvera untuk iOS
0 Comments
Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMA Negeri untuk wilayah Jakarta telah dimulai sejak 15 Juni lalu dengan diawali tahap prapendaftaran untuk calon peserta didik dari luar Jakarta dan lulusan tahun lalu. Lulusan dari luar Jakarta ini berdasarkan pertimbangan Kartu Keluarga (KK) dari anak, bukan dari asal sekolah. Jadi, misalnya seorang anak memiliki KK wilayah luar Jakarta seperti Depok, Bekasi atau Bogor meskipun dia lulus dari SMP yang ada di wilayah Jakarta, dia harus ikut jalur umum untuk anak luar Jakarta. Dan juga sebaliknya, jika memiliki KK wilayah Jakarta tetapi lulus dari SMP di luar Jakarta, dia akan terhitung sebagai calon siswa Jakarta.
Prapendaftaran dari tanggal 15-17 Juni ini dilakukan di sekolah penyelenggara. Tujuan prapendaftaran ini adalah pencatatan ke database panitia PPDB dan juga pemeriksaan berkas. Setelah proses prapendaftaran, baru calon siswa melakukan pendaftaran dan pemilihan sekolah mulai 18-23 Juni. Tahap ini dinamakan Tahap 1 Jalur Umum yang akan menerima sebanyak 40% dari kuota masing-masing sekolah dengan komposisi 5% untuk siswa luar Jakarta dan 35% untuk siswa Jakarta. Pendaftaran bisa dilakukan secara online maupun mendatangi SMA terdekat untuk mendapatkan nomor seleksi dan PIN. Setelah mendapatkan kedua nomor tersebut, calon siswa bisa memilih sekolah yang terdiri dari 3 pilihan. Seleksi penerimaan ini berdasarkan nilai NEM dengan bobot terbesar (sesuai urutan: Bhs Indonesia, Matematika, IPA, Bhs Inggris) dan usia. Di akhir proses seleksi ini, akan ketahuan calon siswa masuk atau diterima di pilihan pertama, kedua atau ketiga yang selama 3 hari bisa dipantau secara online di website PPDB DKI. Jika dalam proses seleksi ini siswa tidak diterima di antara ketiga pilihan sekolahnya, dia bisa mengganti pilihannya hingga diterima di salah satu sekolah. Jika telah diterima sementara (sebelum hari final), siswa tidak diperkenankan mengganti pilihan. Di akhir proses seleksi ini siswa yang diterima bisa melakukan proses lapor diri secara online maupun mendatangi sekolah yang menerimanya. Setelah melakukan proses lapor diri secara online (mandiri), siswa diharuskan mendaftar ke sekolah secara langsung paling lambat 3 hari sebelum jadwal masuk sekolah, yakni 27 Juli 2015. Calon siswa yang tidak diterima di Tahap 1 Jalur Umum atau diterima tetapi tidak merlakukan Lapor Diri bisa mengikuti Tahap 2 Jalur Lokal yang dikhususkan untuk siswa dengan KK wilayah Jakarta. Di Jalur Lokal ini siswa yang akan diterima adalah 55% dari kuota masing-masing sekolah. Sedangkan 5% dari sisa kuota diterima melalui Jalur Prestasi yang telah diselenggarakan sebelumnya sekitar akhir Mei lalu. Dari data NEM calon siswa yang masuk bisa diketahui passing grade (nilai terendah yang diterima) dari beberapa sekolah untuk Jalur Umum (Tahap 1) sebagai berikut: (Sumber data: PPDB DKI 2015) Anda yang hobi travelling atau bepergian atau sering tugas ke luar kota, salah satu hal yang sering jadi persoalan adalah akomodasi atau reservasi hotel. Kini dengan banyaknya aplikasi reservasi hotel di ponsel cerdas kita seperti Agoda, wego, Traveloka dan yang lain-lain persoalan tersebut teratasi dengan mudah.
Cukup dengan sentuhan jari di ponsel kita bisa memesan kamar yang kita butuhkan. Di antara banyaknya aplikasi reservasi hotel, ada salah satu aplikasi yang unik dan sangat berguna karena memberi diskon yang lumayan besar. Nama aplikasi tersebut adalah HotelQuickly. HotelQuickly ini adalah aplikasi reservasi hotel yang memberi diskon besar dg sistem last-minute booking, artinya reservasi hanya bisa dilakukan 1-2 hari jelang tanggal menginap kita. Meskipun demikian, tawaran hotel yang tersedia cukup banyak yang menyebar di 15 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri hampir di semua kota besar dan kecil tersedia tawaran hotel yang menarik. Lebih menarik lagi, HotelQuickly ini menerapkan sistem rekomendasi aplikasi yang memberikan kita Credit berupa potongan harga yang bisa kita kumpulkan dan gunakan untuk jadwal menginap kita berikutnya. Besar Credit/saldo awal Rp170.000 dengan kode promo dan bisa bertambah dengan semakin banyak teman kita yang kita rekomendasikan untuk mengunduh aplikasi. Caranya sangat mudah. Cara mengunduh dan mendapatkan Saldo awal Rp170.000: 1. Unduh aplikasi HOTELQUICKLY dari App Store untuk iOS (iPhone), Google Play untuk Android, atau BlackBerry 10. 2. Buka bagian Credits yang pada saat awal saldonya masih 0 (nol). 3. Pilih Redeem dan masukkan kode promo: DDJUN1 untuk klaim Credit sebesar Rp170.000 yang bisa Anda gunakan untuk potongan diskon langsung saat reservasi. 4. Bila Anda ingin menambah Credits Anda tinggal share kode promosi yang Anda dapatkan ke teman-teman lain. Credits yang kita dapatkan bisa kita gunakan dalam waktu 91 hari, bila melebihi waktu tersebut akan kadaluwarsa. Aplikasi ini gratis dan tidak mensyaratkan kita melakukan pembelian kamar hotel. Jadi, kalau nilai Credits Anda di atas harga kamar yang Anda pilih, Anda tidak perlu membayar alias gratis sedangkan jika kurang dari harga kamar ya Anda tinggal membayar selisihnya. Selamat mencoba. LINK App: HOTELQUICKLY Akhir-akhir ini saya ketagihan nge-flitto. Apa lagi nih Flitto? Flitto adalah website penerjemahan yang memberdayakan pengguna Internet secara keroyokan atau bahasa kerennya crowdsourcing sebagai penerjemah.
Awalnya secara tidak sengaja saya menemukan Flitto di App Store-nya iPhone. Setelah membaca sepintas keterangan yang ada di pendahuluan aplikasi ini, saya unduhlah. Tampilan Flitto menyerupai media sosial pada umumnya, tapi yang menghubungkan antar pengguna Flitto adalah permintaan dan tanggapan penerjemahan. Flitto ini pertama kali muncul sekitar tahun 2013 yang dibuat oleh Simon Lee dari Korea. Seperti dilaporkan oleh Tech in Asia, Flitto pada September 2013 langsung menyedot perhatian 2 juta pengguna dan tahun ini dikabarkan sudah mendekati 4 juta. Tidak seperti Google Translate atau website penerjemahan lain, Flitto menyediakan interaksi dua arah antara peminta dan penerjemah. Peminta bisa mengajukan teks yang ingin diterjemahkan, baik berupa teks panjang atau pendek, teks dalam image/gambar atau suara. Lalu pengguna lain bisa memberikan hasil terjemahan seperti permintaan. Lalu peminta akan memilih hasil terjemahan yang masuk. Nah, penerjemah yang terjemahannya terpilih akan mendapatkan imbalan berupa Point yang memang telah dijanjikan oleh peminta. Point yang terkumpul dari hasil penerjemahan tersebut bisa digunakan untuk meminta penerjemahan ke pengguna lain atau didonasikan, dibelikan barang-barang yang ada di Store atau diuangkan melalui PayPal. Untuk mendapatkan imbalan penerjemah tidak hanya melakukan penerjemahan sesuai permintaan ini, yang besar imbalannya minimal 100 Point, tetapi bisa juga menerjemahkan twit dari orang-orang atau perusahaan atau kantor berita terkenal yang ada di bagian Social. Dengan follow akun mereka setiap saat kita menerima update twit yang bisa kita terjemahkan ke bahasa yang kita kuasai, misalnya Bahasa Indonesia. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan imbalan 10 Point per twit. Menurut Simon Lee, awalnya dia membuat Flitto ini untuk menjembatani penggemar artis Korea yang ada di seluruh dunia. Penggemar akan bisa tetap update aktivitas artis dalam bahasa mereka masing-masing. Akan tetapi, twitter yang ada di Flitto kini tidak terbatas artis Korea tetapi juga artis dari seluruh dunia seperti Katy Perry, Lady Gaga, Justin Bieber dan juga pesohor Indonesia seperti Agnez Mo, Anggun, dan Raditya Dika. Selain itu ada juga kantor berita seperti BBC, CNN, Time dan lain-lain. Kontrol hasil terjemahan di Flitto ini layaknya crowdsourcing dilakukan oleh pengguna sendiri. Mereka bisa like/dislike atau comment jika ada terjemahan yang dirasa kurang tepat, atau juga melaporkan ke pihak Flitto. Dari 3 juta lebih pengguna Flitto ternyata sebagian besar datang dari Indonesia, menurut Simon Lee, karena pengguna Indonesia umumnya menguasai minimal 2 bahasa, Indonesia dan Inggris dan mereka aktif bermedia sosial. Di Flitto sendiri sebetulnya tersedia 17 bahasa, di antaranya Inggris, Indonesia, Arab, China, India, Prancis, Jerman, Korea, Jepang, Italia, Spanyol, Thai, dan Vietnam. Seperti dikatakan Simon Lee di Tech in Asia Google telah membeli data terjemahan ini sebagai salah satu penghasilan terbesar dari Flitto. Rencana ke depannya Flitto juga akan menggaet berbagai restoran yang bisa meminta diterjemahkan menunya ke berbagai bahasa sesuai pengguna yang ada dari seluruh dunia lalu hasil terjemahan tersebut dipasang di menu restoran tersebut berupa kode QR yang tinggal di-scan oleh tamu restoran jika ingin membaca menu sesuai bahasa mereka. Menurut Simon ada pengguna dari Indonesia yang bisa menghasilkan sekitar $300 sebulan hanya dengan bekerja 30 menit per hari. Hal itu bisa saja terjadi karena nge-flitto ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Layaknya kita baca twit-twit orang terkenal lalu kita terjemahkan ke bahasa yang kita kuasai, sambil sesekali menjawab permintaan terjemahan dari pengguna lain. Selain versi iPhone, Flitto juga tersedia aplikasinya untuk Android dan website. Mari ber-flitto sambil mengumpulkan point eh dollar. Link: Flitto for iPhone Website Flitto Flitto for Android Sudah sekitar tiga bulan saya menggunakan aplikasi bernama GrabTaxi di iPhone saya. Selama menggunakan aplikasi pemesan taksi ini saya lebih merasakan manfaat dibandingkan dengan pemesanan konvensional menggunakan operator via telepon maupun aplikasi yang disediakan masing-masing perusahaan taksi. Kelebihan dari GrabTaxi ini di antaranya:
1. Tidak ada minimal pembayaran Pesan taksi melalui GrabTaxi tidak dikenai minimal ongkos, jadi apa yang tertera di argo itulah yang kita bayar, meskipun jarak dekat misalnya hanya Rp15.000 ya sebesar itulah yang kita bayarkan. Bahkan bila sedang ada promosi diskon, tarif tersebut masih bisa dikurangi. 2. Bisa pesan dari mana saja Dengan GrabTaxi kita bisa pesan taksi dari lokasi di mana saja, tidak harus di rumah atau kantor dengan alamat yang jelas seperti yang disyaratkan oleh operator via telepon perusahaan taksi. Misalnya kita bisa pesan taksi ketika sedang berada di depan minimarket atau di depan toko A, Taksi akan mengetahui lokasi kita dan jaraknya menggunakan peta atau GPS yang ada di smartphone milik sopir taksi. 3. Aman dan Ramah Taksi yang terdaftar di GrabTaxi umumnya telah terpilih dan melalui uji masuk oleh pengembang aplikasi. Yang saya alami rata-rata mereka sopan dan ramah. Nomor kendaraan taksi, nama pengemudi dan nomor handphonenya tercatat semua di aplikasi di hp kita sehingga jika terjadi apa-apa dengan mudah kita bisa menghubunginya atau melaporkan ke GrabTaxi. 4. Relatif Cepat Pemesanan taksi via GrabTaxi ini bisa dilakukan dengan cepat, waktu tunggu yang saya alami berkisar antara 5 menit hingga 15 menit, kecuali memang sedang tidak tersedia. Pemesanan ini bisa cepat karena taksi yang terdaftar di GrabTaxi dari berbagai armada, bisa Bluebird, Express, maupun TransCab yang sopirnya sudah tercatat. Sebelum melakukan pemesanan kita bisa melihat apakah ada taksi berada di sekitar area kita, berapa banyak dan seberapa jauh jaraknya sehingga kita bisa memperkirakan. 5. Ada Promo Diskon dan Hadiah Selama beberapa bulan ini diberlakukan promosi diskon, sebelumnya Rp15 ribu dan kini hingga Februari 2015 berlaku diskon Rp20 ribu untuk semua perjalanan. Ada kejadian lucu yang saya alami. Biasanya saya naik ojeg kalau pulang malam dari stasiun kereta api dekat rumah dengan ongkos sekitar Rp10ribu hingga Rp15 ribu tergantung tawar menawar. Sejak ada GrabTaxi beberapa kali saya menggunakan taksi jika melihat ada taksi dg GrabTaxi di sekitar stasiun. Ongkos taksi sampai rumah juga sekitar Rp15 ribu tapi kalau sedang ada diskon berarti bisa gratis, namun karena tidak tega saya biasanya memberi Rp5 ribu dan sopir taksinya pun sudah berterima kasih karena sebetulnya sopir taksi yang terdaftar di GrabTaxi ini sudah mendapatkan tambahan fee dari GrabTaxi Rp35 ribu saat ada diskon Rp15 ribu dan Rp45 ribu saat ada diskon Rp20 ribu, begitu seperti yang saya dengar dari salah seorang pengemudi taksi, Sopir taksi juga akan mendapat tambahan fee bila ia memberi referensi ke penumpang yang belum instal aplikasi di ponsel mereka. Besarnya fee referensi ini kalau tidak salah Rp20 ribu per penumpang yang mengunduh aplikasi. Lumayan kan? Saya pernah mendengar cerita sopir GrabTaxi yang dari referensi ini saja dia mendapatkan Rp1-2 juta per minggu. Wow... Sayangnya, saat ini aplikasi ini baru terbatas untuk pengguna di Jakarta dan sekitarnya. Aplikasi ini tersedia untuk pengguna ponsel berbasis iOS (iPhone), Android, Windows Phone dan BlackBerry. Sudah sekitar seminggu saya mendaftar dan menggunakan medsos baru bernama tsu. Medsos ini buatan sebuah perusahaan AS yang diluncurkan pertama kali sekitar Oktober 2014 lalu. Dalam waktu sebulan tsu sudah mampu menjaring sebanyak 1 juta pengguna, seperti yang dikutip ZDNet. Salah satu yang membuat tsu ini menarik dibandingkan medsos lain kemungkinan adalah tsu akan membayar dengan sistem royalty semua postingan kita, baik berupa status, foto atau video yang tentu saja berdasarkan traffic di “Diary” kita. Tsu menyebut newsfeed atau Wall kita dengan Diary.
Seperti yang dinyatakan di website-nya, Tsu akan memberikan 90% pendapatan dari iklan kepada pengguna, sedangkan 10% digunakan untuk mengelola platform tersebut. Setiap pengguna yang membuat konten yang diramaikan oleh iklan akan mendapatkan 50% dari jumlah 90% tersebut dan 50% sisanya dibagikan ke Network. Saat menggunakan tsu ini saya sebetulnya hanya ingin mencoba dan melihat bagaimana sistem ini berjalan. Setelah saya invite, add, dan follow teman-teman lalu posting status, foto dan link-link seperti biasa saya lakukan di medsos lain, benar saja di bagian yang disebut “Bank” ada laporan bahwa saya menerima $0,04 royalty. Setiap hari nilainya terus bertambah seiring makin banyaknya Friends, Followers dan postingan. Hingga sekitar seminggu saya mendapatkan $0,44. Memang tidak terlalu besar, tapi ya lumayanlah iseng-iseng mengembangkan networking mendapatkan sesuatu. Untuk mendaftar di tsu ini harus melalui undangan teman yang sudah memiliki akun atau gunakan link: www.tsu.co/dikk21. Cara penggunaan medsos tsu ini tidak beda dengan FB atau Twitter. Di tsu ini ada Friends, Followers, dan Children. Friends dan Followers hampir sama dengan yang ada di FB, sedangkan Children adalah teman-teman yang mendaftar ke tsu melalui undangan kita. Di tsu juga terdapat informasi statistics dan analytics dari traffic setiap postingan kita seperti jumlah view, like dan comment. Saat ini belum terlalu banyak pengguna dari Indonesia, dari laporan Alexa tsu ini didominasi oleh pengguna dari Amerika Serikat, Jepang, India, Maroko dan Brazil. Peringkatnya masih 2.400-an untuk dunia, tetapi ranking ini melonjak dari 5000an saat pertama kali launching. Selamat mencoba dengan mendaftar di www.tsu.co/dikk21. Aplikasi untuk pengguna iPhone dan Android juga telah tersedia untuk memantau dan mengupdate medsos ini di HP. Apple selama ini dikenal sebagai produsen yang “memanjakan” hanya pengguna perangkat teknologi yang berada dalam atmosfer mereka. Dari sanalah muncul citra eksklusif bagai produk besutan Apple dan orang yang menggunakannya. Hal tersebut dilakukan mungkin karena ada beberapa pertimbangan dari perusahaan teknologi bermarkasi di Cupertino ini. Alasan kenyamanan dan keamanan pengguna bisa jadi masuk akal.
Salah satu fitur milik Apple yang telah dikenal luas dan sukses adalah iTunes. Selama ini iTunes bukan sekadar pemutar musik seperti winamp yang sudah sekarat atau Windows Media Player yang mau tidak mau dipaksakan terbungkus dengan OS Windows bawaan saat beli komputer. iTunes telah menjadi hub atau penghubung bagi produk Apple: macbook, imac, iPhone, iPod, dan iPad. Dalam beberapa tahun pemutar musik ini telah berkembang menjadi toko online penghasil uang yang menggiurkan. Jutaan lagu dan aplikasi telah dibeli melalui fitur maya ini. Sebetulnya iTunes selama ini juga berjalan di komputer berbasis Windows, namun pasar utama iTunes tetaplah pengguna keluarga Apple dengan adanya Apple ID sebagai alat utama pembelian. Rumor terbaru iTunes ini akan hadir di ponsel berbasis Android. Ada banyak tanggapan terhadap isu yang kebenarannya diyakini hampir seratus persen ini. Pihak Apple sendiri belum memberi klarifikasi kebenaran atas berita ini. Namun, merujuk pernyataan CEO Apple, Tim Cook yang menyatakan bahwa Apple kini tidak memiliki “religious issue” membawa iTunes ke Android, bisa jadi berita ini akan menjadi kenyataan. Pertimbangan lain hadirnya iTunes di ponsel Android adalah menurunnya penjualan musik digital hingga 9-11% dari tahun lalu. Hal ini disinyalir banyaknya penyedia streaming musik seperti Spotify yang membuat pengguna gadget bisa mendengarkan lagu melalui koneksi internet. Sebetulnya Apple sendiri memiliki aplikasi sejenis, yakni iTunes Radio. Salah satu pendongkrak meningkatnya penjualan musik digital adalah melebarkan sayap pemutar dan pembeli baru, dan yang memungkinkan adalah pengguna Android. Selama ini Google sendiri belum sukses dengan dukungan Google Music store-nya. Peluang ini bisa saja dimanfaatkan oleh Apple. Pada era kepemimpinan mendiang Steve Jobs Apple mengharamkan melayani pengguna Android. Kutipan pernyataan pedas Steve Jobs bisa jadi rujukan: tidak ingin membuat pengguna Android bahagia. We thought about whether we should do a music client for Android. We put iTunes on Windows in order to sell more iPods. But I don’t see an advantage of putting our own music app on Android, except to make Android users happy. And I don’t want to make Android users happy. Sepertinya Tim Cook memiliki pertimbangan lain demi menghasilkan keuntungan finansial bagi Apple Inc. Pertimbangan logis ini memang masuk akal dan ideologi “tidak melayani Android” ini mungkin dilandasi sejarah hadirnya Android yang memang melukai Steve Jobs karena Android dianggap “jiplakan” iPhone. Tidak bisa dimungkiri saat ini pengguna Android memang sudah jadi mayoritas di seluruh dunia. Apabila pertimbangan Steve Jobs menghadirkan iTunes di Windows saat itu untuk mendongkrak penjualan iPod, mudah-mudahan Tim Cook memiliki alasan keren juga hal ini untuk mendongkrak penjualan perangkat buatan Apple. Celana jeans memang banyak jadi favorit sebagai fashion item hampir semua orang, pria maupun wanita, untuk semua kesempatan, santai maupun setengah resmi. Bahkan bila kantor memungkinkan dan mengizinkan, banyak orang yang mengenakan jeans di tempat kerja. Selain terlihat selalu fashionable, memadu-padankan jeans dengan pakaian dan aksesori lain juga mudah. Sejarah jeans berawal di sebuah kota bernama Genoa, di Italia yang pada zaman itu terkenal dengan bahan kain corduroy. Jeans dari Genoa pada masa itu sangat mirip dengan corduroy. Dan saat itu jeans dipakai oleh para pelaut sebagai tutup pelindung barang-barang di dek kapal. Jeans kemudian diekspor oleh para pelaut Genoa ke berbagai wilayah lain di Eropa. Bangsa Prancis menyebut Genoa dengan Genes. Dari sanalah kemungkinan nama jeans berasal. Lalu di kota Nimes, Prancis, para penenun mencoba memproduksi ulang kain dari Genoa ini, tetapi mereka tidak berhasil membuat yang benar-benar mirip. Setelah mencoba berulang-ulang mereka mengembangkan bahan lain yang kini dikenal sebagai denim, mengambil nama deNimes, nama kota mereka. Denim atau jeans kemudian mulai merambah ke Amerika Serikat pada akhir abad kesembilan belas. Awalnya jeans atau bahan denim hanya dipakai kaum pekerja pabrik. Akan tetapi, pada 1960an seorang aktor Amerika James Dean turut andil mempopulerkan jeans ketika ia mengenakan jeans di film Rebel Without a Cause. Jeans menajdi simbol pemberontakan anak-anak muda kala itu. Akibatnya, jeans sempat dilarang penggunaannya di beberapa tempat umum seperti bioskop, restoran dan sekolah. Baru pada era 1970an jeans bisa diterima sebagai perangkat fashion umum di Amerika hingga saat ini. Pasar jeans pun terus berkembang. Di Amerika Utara tercatat pasarnya 39% dari pasar dunia yang berarti konsumen tertinggi di dunia. Lalu diikuti oleh pasar Eropa Barat yang membukukan 20% dari pasar dunia dan Jepang & Korea (10%), sisanya 31% adalah pasar negara-negara lain. Model, warna, tekstur jeans pun terus berkembang. Jeans tidak hanya dipakai utntuk celana, tetapi juga jaket, rompi, bahkan rok dan aksesori gaya lain. Berikut ini mungkin bisa jadi ide bagi Anda, kaum pria yang ingin selalu terlihat bergaya dengan celana jeans sepanjang tahun 2014. Beberapa waktu lalu saya sempat terlibat obrolan di sebuah group WhatsApp. Grup ini isinya adalah teman-teman lama saya di tempat kerja yang lama. Salah seorang teman menanyakan di mana biasanya kami mengunduh (download) lagu di Internet. Saya menjawab; di iTunes store. Teman saya ini bertanya seperti itu karena sejak beberapa hari sebuah aplikasi di tablet berbasis Androidnya tidak bisa digunakan mengunduh lagi. Beberapa saat kemudian teman saya itu bilang kalau tempat yang saya sarankan itu berbayar, sementara biasanya dia mengunduh dengan gratis via aplikasi di tabletnya. Lalu saya tanyakan apa aplikasi yang ia gunakan. Dia lalu menuliskan 4shared. Blar! Mungkin bagi sebagain orang, bahkan mungkin sebagian besar, hal ini sudah dianggap wajar: men-download lagu MP3 dari 4shared dan beberapa situs lain. Seperti teman saya tersebut, saya tidak menyalahkannya, dia tidak tahu bahwa situs file-sharing semacam 4shared ini seharusnya tidak boleh membiarkan file MP3 dan file-file lain yang copyrighted atau berhak cipta disebarkan begitu saja. Teman saya dan mungkin banyak yang beranggapan bahwa file MP3 yang bisa diunduh dari Internet gratis itu statusnya legal alias resmi bisa dimiliki dan disebarkan. Mereka pikir aplikasi yang sudah dia unduh, meskipun dibeli - kebanyakan sih gratis, dan menyediakan MP3 yang bisa diunduh itu adalah memang legal. Kembali ke beberapa tahun silam, saat itu Napster, sebuah situs penyedia layanan file sharing terutama lagu-lagu dalam format MP3 pernah digugat pemilik hak cipta dan akhirnya Napster dinyatakan bersalah oleh pengadilan Amerika Serikat. Napster diminta membayar ganti rugi dan mengubah bentuk situsnya. Akhirnya Napster buka lagi dengan format semacam toko musik online. Pengunjung atau member tidak bisa lagi mengunduh lagu secara gratis, tetapi harus beli karena di sana ada hak pencipta dan penyanyi sekian persen yang dibayarkan sebagai royalty. Kini ada banyak situs penyedia file-sharing semacam Napster dulu bertebaran di Internet. Jumlahnya puluhan bahkan mungkin ratusan. Apakah semua itu legal? Jawabannya, menurut saya, TIDAK. Akan tetapi, kenapa dibiarkan dan tidak ditutup? Mungkin karena jumlahnya yang banyak dan tersebar di banyak negara, tidak hanya di AS, sehingga kontrolnya sudah semakin sulit. Akhirnya, tinggal diri kita sendiri yang harus sadar dan bijak untuk tidak ikut-ikutan menikmati dan menyebarkan materi bajakan. Oleh karena itu, mulai saat ini kita mulai ubah perilaku kita yang selama ini "membajak" karya orang lain. Ada beberapa situs dan aplikasi resmi untuk mengunduh lagu secara legal alias beli, misalnya seperti iTunes store milik Apple dan Google Play Music. Jika Anda masih lebih suka beli CD musik, ya sebaiknya belilah di toko resmi penjual CD, bukan di lapak-lapak CD yang bertebaran di mall dan pinggir jalan yang menjajakan musik bajakan. Tentang hal ini, masih banyak juga yang beranggapan CD musik atau film yang dijual di lapak-lapak itu adalah resmi karena telah mereka bayar, gak gratis. Para penjual itu menggandakan dan menyebarkan lagu yang mungkin juga mereka unduh dari situs file-sharing yang bertebaran di Internet. Jadi, sami mawon 'kan? Hargailah karya orang lain, tidak hanya musik, tetapi juga film dan buku. Ingatlah mereka telah bekerja susah payah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menghasilkan karya yang bisa kita nikmati. Hargailah dengan menyisihkan sedikit uang untuk jerih payah mereka. Coba kita renungkan: bagaimana seandainya kita berada dalam posisi mereka, pencipta lagu dan penyanyi? Dengan bertindak bijaksana kita secara tidak langsung turut menjaga dan mengembangkan industri musik, terutama musik negeri sendiri. Catfish Radio bisa didengar dengan banyak cara, baik di komputer maupun di smartphone Anda. Jika Anda pengguna smartphone seperti iPhone, Android, atau BlackBerry ada aplikasi bernama TuneIn untuk mendengarkan radio kesayangan ini. Caranya unduh aplikasi TuneIn di App Store, Google Play, atau App World. Setelah terpasang di smartphone Anda, search atau browse dengan menegtikkan di tempat yang tersedia: Catfish Radio. Setelah menemukannya, tinggal tekan tombol Play.
Agar Anda tidak selalu mencari saat mau mendengarkan Catfish Radio, jadikan stasiun ini sebagai favorit dengan menekan tombol berbentuk hati. OK, gampang kan? Selamat menikmati lagu-lagu enak di Catfish radio melalui TuneIn di smartphone Anda. Selain menggunakan smartphone, kita juga bisa mendengarkan Catfish Radio via TuneIn versi website di komputer. Masuk saja ke link berikut: Catfish Radio. Stay tuned! |
AuthorMister DeeJay Archives
June 2015
Categories |